Senin, 18 Juni 2012

Sate Bebek Tambak

Banyumas tidak saja terkenal karena bahasa jawanya yang medok dan ngapa-ngapak, yang ini berbeda dengan orang Jogja, Solo dan Semarang, tapi juga karena di Banyumas memiliki potensi yang luar biasa. Di daerah ini terkenal ada gethuk Sokaraja, soto Sokaraja, tempe mendoan dll. Dan jangan lupa bahwa Banyumas juga punya satu kecamatan, Tambak namanya, yang mempunyai makanan khas, yaitu SATE BEBEK.
Tambak adalah kecamatan yang terletak di ujung timur Kab. Banyumas. Sebelah barat berbatasan dengan Kec. Sumpiuh, selatan dan timur dangan Kab. Kebumen, utara dengan Kec. Somagede dan Kab. Banjarnegara. Topografi wilayahnya, sebelah utara terdiri pegunungan yang sangat lebat pepohonannya, sedang selatan dataran rendah.
Di bagian selatan inilah membujur jalan besar penghubung dari Cilacap, Purwokerto, Bandung, Jakarta menuju Jogjakarta, Semarang dan Solo. Dua puluh empat jam non stop jalan ini dilewati segala jenis kendaraan. Di sepanjang jalan besar inilah, bertebaran warung sate bebek. Menurut data ter-up to date, jumlah warung sate bebek berjumlah kuang lebih 40 buah. Ini belum ditambah pada saat mudik lebaran yang biasanya bermunculan warung sate bebek dadakan.
Dalam sejarahnya, sate bebek adalah made by dan racikan seorang penduduk asli Tambak, tepatnya desa Purwodadi sekitar Masjid Kauman Tambak. Menurut cerita orang-orang, penjual ini (kalo tidak salah namanya Pak Sono) biasa berjualan keliling. Banyak orang yang suka dengan aroma nikmat masakan Pak Sono. Kemudian terus berkembang. Sebagai bahan dasarnya adalah daging bebek yang penyajiannya dibumbui sambal kacang dan becek atau gule.
Dalam perkembangannya, resep temuan Pak Sono ditiru oleh banyak orang yang kemudian berjualan secara mangkal di sepanjang jalan Tambak. Mulai dari surupan (terowongan kereta api) menuju ke arah timur pasar. Dari pasar kemudian ke timur lagi, warung sate bebek lebih banyak lagi, baik yang permanent maupun yang model tenda.
Karena langka dan mahalnya bahan baku bebek, saat ini para penjual sate ini tidak menggunakan daging bebek lagi, tapi kemudian beralih ke daging enthok, menthok, atau itik. Karena harganya murah dan dagingnya lebih banyak. Meskipun berganti bahan dasar, namanya tetap S-A-T-E B-E-B-E-K. Hayoo gimana tuuhh!!!??? Yang jelas hingga saat ini, bila orang menyebut Tambak, maka yang terlintas dalam pikiran adalah sate bebek.
Tentang harga? Itu tergantung pesanan. Kelas ekonomi harganya sekitar Rp.6000,- sampai Rp.8000,-, isinya campuran satu piring nasi, 3-4 sindik (tusuk) sate dan kuah becek (gule) plus sambal kacang.Umumnya orang menyebutnya “nasi sate campur”. Yang kelas menengah Rp.12.000,- berisi satu piring nasi, 10 sindik sate dan semangkuk becek isi balungan. Dua model ini biasanya dilayani di warung ‘tenda’. Para pengemudi angkot, truk, sales,dan orang kampung sekitar biasanya menjadi pelanggan setia tipe ini.
Ada lagi yang kelas eksekutif, biasanya yang model warung permanent, tempatnya luas santai dan berkelas. Harganya sekitar Rp.15.000,- sampai Rp.20.000,-. Pelanggan umumnya adalah yang bermobil dan mereka-mereka yang dalam perjalanan. Ketika hari libur, terlebih pada saat mudik lebaran, hampir warung sate tidak ada yang sepi. Rasanyapun macem-macem: ada yang pedas, agak asin, atau gurih. Soal enak itu tergantung selera. Karena taste (rasa) lidah orang itu berbeda. Para penjual sate bebek sekarang mulai berinovasi dengan sajian bebek goreng dan rica-rica bebek (ech… menthok koq!!??)
Penulis sendiri sudah bosan karena saking seringnya dulu beli. Sekarang tidak begitu suka atau sekali-kali beli, itupun hanya sebatas pelepas ‘kangen’ di lidah. Dan ingat.., daging enthok mengandung kolesterol tinggi, sehingga hati-hati bagi anda yang berpantang dengan kolesterol. Tapi… kalau sekali-kali boleh lach.
Selamat mencicip dan menikmati aroma nikmat dan empuknya daging sate bebek (ech… sate menthok!!!!). (Yang ini masuk kategori pembohongan public bukan???!!!! Atau orang sudah salah kaprah kali…)
Catatan: Penulis adalah tetangga warung-warung sate bebek, dengan menghirup baunya saja, rasanya sudah kenyang.

Rabu, 13 Juni 2012

kemegahan curug cipendok

BANYUMAS mungkin sudah tak asing di telinga. Tapi, tahukah Anda bahwa salah satu kota di Provinsi Jawa  Tengah ini memiliki wisata yang sangat khas. Lihat saja, Baturaden.

Kekhasan alam sangat terasa mulai dari hutan, air sungai yang jernih, sampai asrinya lokasi perkemahan. Ini hanya salah satunya saja.

Di Kecamatan Cilongok atau sekitar 15 km arah barat Kota Purwokerto, juga mempunyai objek wisata yang hampir sama dengan Baturaden. Pesonanya sensasional, karena alam khas pegunungan benar-benar dapat dinikmati pengunjung. Itulah Curug Cipendok dan Telaga Pucung. Jika Anda ingin mengunjungi Curug Cipendok, siap-siaplah membawa payung atau jas hujan, minimal pakaian ganti. Sebab kalau memasuki kawasan Curug Cipendok, Anda pasti kehujanan. Ini dikarenakan Curug Cipendok adalah air terjun yang memiliki ketinggian hampir 100 meter sehingga titik-titik air membasahi daerah sekitarnya, meski tidak turun hujan.

Curug Cipendok menjadi daya tarik tersendiri, karena lingkungan alamnya masih betul-betul alami. Kesunyian juga masih sangat terasa, sebab belum banyak pelancong yang datang menikmati keindahan alam di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok tersebut.

Antara Curug Cipendok dengan tempat parkir mobil masih tersisa sekitar 500 meter. Namun jangan khawatir, perjalanan 500 meter jalan dari pintu masuk menuju curug tidak bakal membuat bosan. Justru sebaliknya, perjalanan tersebut membuat pengunjung dibawa memasuki alam yang masih asri. Dengan jalan yang naik turun, wisatawan yang datang akan disambut dengan suara-suara serangga khas hutan tropis.

Setelah berjalan sekitar 15-20 menit, sebelum sampai Curug Cipendok akan terdengar suara gemuruh seperti hujan lebat. Itulah suara air terjun yang turun dari ketinggian hampir 100 meter tersebut. Udara dingin ditambah dengan titik-titik air membuat suasana damai dan fresh. Jika sudah agak siang, sinar matahari yang bersinar membuat pelangi tipis hasil pantulan titik-titik air yang turun.

Menuju Curug Cipendok tidaklah terlalu susah. Hanya saja, belum ada angkutan umum resmi yang sampai ke sana, sehingga kalau wisatawan mengunjungi tempat itu harus dengan kendaraan pribadi atau sewaan. Tempat wisata alam itu, berada sekitar 10 km arah barat Kota Purwokerto atau sekitar 5 km dari Ajibarang, Banyumas.

Dari jalan raya Cilongok menuju lokasi berjarak 8 km dengan kondisi jalan naik dan berkelok, tapi aspalnya sudah halus. Di sekitar lokasi Curug Cipendok, ada juga wisata telaga yang sungguh menakjubkan yakni Telaga Pucung. Telaga setempat dikelilingi oleh hutan pinus dan damar, sehingga sangat cocok untuk camping ground.

Telaga ini akan menjadi salah satu andalan Kabupaten Banyumas untuk menyedot wisatawan. Kompleks Telaga Pucung menempati areal seluas tiga hektare (ha), dengan luas telaga sekitar satu ha. Objek wisata di Banyumas mungkin belum banyak yang kenal, sebab baru akan dibuka secara resmi menjadi tujuan wisata pada tahun 2005.

Daya tarik objek wisata ini adalah telaga dengan air yang cukup jernih dan di sekitarnya dikelilingi hutan yang masih alami. Selain itu, wisatawan juga dapat mendengar suara-suara burung langka seperti elang Jawa yang terbang berputar-putar di atas telaga. Apalagi, bagi pengunjung yang beruntung dapat melihat spesies endemik sejenis monyet berwarna abu-abu yakni rek-rek.

Tempat wisata yang masuk dalam wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur tersebut mulai dibenahi dengan berbagai fasilitas, karena dijadikan tujuan wisata secara resmi. KPH Banyumas Timur telah melengkapi dengan tempat parkir, tempat istirahat, dan kamar mandi. Bahkan, Perhutani telah memberi nama-nama pohon langka yang hidup di situ. Tujuannya tidak lain diperuntukkan bagi para pelajar, di samping menikmati alam, mereka juga dapat mengenal tumbuh-tumbuhan langka yang hidup di tempat itu.

Di sekitar Telaga Pucung juga terdapat tempat lapang yang dapat digunakan untuk camping ground. Tempat tersebut sengaja dibuat, dikhususkan bagi anak-anak muda yang suka berpetualang dengan di alam bebas. Telaga Pucung ini semakin memantapkan wisata khas Banyumas yakni alam pegunungan. Dengan bertambahnya objek wisata tersebut, wisatawan yang datang ke Banyumas semakin mendambah daftar alternatif tujuan wisata. Jadi, kalau selama ini Anda ke Banyumas hanya pergi ke Baturaden, akan rugi. Pasalnya, masih ada tempat alternatif lainnya yang tidak kalah asrinya. Yang pasti, wisatawan yang datang ke tempat ini akan merasa damai, karena jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
(uky)

Selasa, 12 Juni 2012

PETA BANYUMAS

mbanyumasan

 SEJARAH BANYUMAS Nek wadas kelir wis ngalih neng jiput, semingkir dadi kota tembe mburine � Ana lung gadung se kendang gedene, de iris sore tukul isuk, de iris isuk tukul sore � Macan ngembang dadap, jaran kurang gedogan
Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).


Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya.
Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.
Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII.
Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.
Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.

Siapakah Raden Joko Kahiman itu ?R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu.
Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman adalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya karena mencerminkan :
a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.
b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.
c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.
Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.
Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.
Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".


PARA ADIPATI DAN BUPATI SEMENJAK BERDIRINYA
KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1582

 1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
2. R. Ngabei Mertasura (1583-1600)
3. R. Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1601 -1620)
4. R. Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650)
5. R. Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 - 1705
6. R. Tumenggung Suradipura (1705 -1707)
7. R. Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743.
8. R. Tumenggung Reksapraja (1742 -1749)
9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I.
10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780)
11. R.T. Tejakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788)
12. R. Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816)
13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 -1830)
Kanoman : R. Adipati Brotodiningrat (R.T. Martadireja)
14. R.T. Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang).
15. R. Adipati Cokronegara I (1832- 1864)
16. R. Adipati Cokronegara II (1864 -1879)
17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913)
18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933)
19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
21. R. Budiman (1953 -1957)
22. M. Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957)
23. R. Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960)
24. R. Subagio (1960 -1966)
25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971)
26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978)
27. Kol. Inf. R.G. Rujito (1978 -1988)
28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998)
29. Kol. Art. HM Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008)
30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - sekarang)

LETAK GEORAFIS
Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di sebelah Barat Daya & merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah. Terletak di antara garis Bujur Timur 108 " 39` 17`` sampai 109" 27` 15`` & di antara garis Lintang Selatan 7" 15` 05`` sampai 7" 37` 10`` yang berarti berada di belahan selatan garis khatulistiwa. Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah :
  1. Sebelah Utara: Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
  2. Sebelah Selatan:  Kabupaten Cilacap
  3. Sebelah Barat: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
  4. Sebelah Timur: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara
Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman & pekarangan, dan seba-gian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak dilereng Gunung Slamet sebelah selatan. Bumi & kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M & masih aktif. Keadaan cuaca & iklim di Kabupaten Banyumas karena tergolong di belahan selatan khatulistiwa masih memiliki iklim tropis basah. Demikian Juga karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari permukaan pantai/lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak, namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4 derajat C - 30,9 derajat C

baturradenku

KESENIAN KENTONGAN TEK TEK DENGAN LAGON DAN LANGGAM MBANYUMASAN
DI DEPAN REPLIKA PESAWAT FOKER BATURRADEN RESORT PARK
KAWASAN TELAGA SUNYI BATURRADEN
JEMBATAN CURUG GEDE

JEMBATAN KE PANCURAN 7

GERBANG LOKAWISATA BATURRADEN
WATER BOOM RESORT
PRAU ONTHEL
SENI BEGALAN
MONUMEN 10
BATURRADEN SWIMMING POOL
TERJUN BEBAS BAYAR 5OOO
SANTAI DI SUNGAI
DANAU NAN ASRI
PALING PAS BUAT PACARAN
CASSADE ALAM BATURRADEN
GOA SARABADAK
SUASANA LAIN DI BATURRADEN
LEGENDA LUTUNG KASARUNG RADEN KAMANDAKA DAN BABAT PASIRLUHUR
ROSENDA HOTEL AND COTTAGE BATURRADEN

banyumas, the others of java

kirab budaya banyumasan

tari satria

kereta kadipaten banyumas

pusaka adipati banyumas

keris kyai nala praja

bupati banyumas bp marjoko

kisah adipati mrapat
memecah kadipaten Banyumas menjadi 4 kabupaten yaitu
1 kabupaten banyumas ibukota purwokerto
2 kabupaten purbalingga ibukota purbalingga
3 kabupaten cilacap ibukota cilacap
4 kabupaten banjarnegara ibukota banjarnegara

pawai budaya HUT Banyumas

pusaka adipati mrapat

makam adipati mrapat

silaturrahim dengan warga
sekitar makam adipati mrapat-bupati banyumas 1

masuk rekor muri

perangko banyumasan

ceria dalam budaya

tabur bunga di makam
bupati banyumas 1

selamat datang di blogger resmi Jatramas ( jelajah trans wisata banyumas) trip. perjalanan anda semakin nyaman dengan armada kami. segera bergabung debgan kami dalam perjalanan ke bumi banyumas, jawa yang lain itu  ( banyumas< the others of java) cintai dan kenali banyumasmu dalam program enjoy banyumas, explore your fun.